Jakarta – Pemerintah menetapkan target ambisius dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dengan mengalokasikan dana sebesar Rp724,2 triliun untuk sektor pendidikan. Kebijakan ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 62 Tahun 2024 tentang APBN 2025, yang disahkan pada 17 Oktober 2024.
Anggaran tersebut mencerminkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, dengan alokasi yang mencapai 20% dari total belanja negara sebesar Rp3 ribu triliun lebih.
Anggaran itu menurut Presiden Prabowo Subianto tertinggi dalam sejarah Indonesia. “Saya kira pertama kali dalam sejarah Indonesia, alokasi pendidikan dalam APBN 2025 tertinggi dalam sejarah,” kata Prabowo dikutip dari CNBC, Jumat (29/11/2024).
Hal itu disampaikan oleh presiden dalam Puncak Hari Guru Nasional 2024, Prabowo juga sempat mengatakan bahwa alokasi anggaran pendidikan dalam APBN 2025 merupakan yang tertinggi dalam sejarah Indonesia.
Dari total anggaran pendidikan ini, dana akan dialokasikan untuk berbagai kebutuhan, termasuk operasional penyelenggaraan pendidikan, gaji tenaga pendidik, dan investasi melalui pos pembiayaan untuk dana abadi pendidikan. Dana abadi tersebut diharapkan menjadi sumber pendanaan berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang.
Sesuai dengan UU Nomor 62 Tahun 2024, hasil pengelolaan dana abadi akan digunakan oleh kementerian dan lembaga terkait, dengan fokus pada program-program yang mendukung pemerataan akses dan peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah juga memastikan anggaran ini mencakup kebutuhan pendidikan formal dan pelatihan keterampilan, yang menjadi tanggung jawab negara.
