Teuku Umar dikenal sebagai salah satu dari “pahlawan tiga-sekawan” bersama Diponegoro dan Imam Bonjol. Presiden Sukarno menyebut mereka sebagai inspirasi perjuangan bangsa.
Pemerintah Indonesia menetapkan Teuku Umar sebagai Pahlawan Nasional. Namanya diabadikan dalam berbagai nama jalan dan institusi di seluruh negeri.
Universitas Teuku Umar di Meulaboh didirikan untuk menghormati jasa-jasanya. Kampus ini menjadi pusat pendidikan dan penelitian di Aceh Barat.
KRI Teuku Umar, sebuah kapal perang Indonesia, juga dinamai untuk mengenang keberanian dan pengorbanannya. Kapal ini berperan dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.
Teuku Umar sering digambarkan mengenakan kupiah meukeutob, penutup kepala khas Aceh. Kupiah ini melambangkan status dan keberanian dalam budaya Aceh.
Strategi Umar dalam menyusup ke dalam pasukan Belanda menunjukkan kecerdikan luar biasa. Ia memanfaatkan kepercayaan musuh untuk memperkuat perjuangan rakyatnya.
Semangat juangnya menginspirasi generasi penerus untuk terus mempertahankan kemerdekaan. Kisahnya menjadi pelajaran tentang keberanian dan kecintaan pada tanah air.
Teuku Umar tidak hanya dikenang sebagai pejuang, tetapi juga sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan. Namanya akan terus hidup dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.