Tragedi Cinta Gelap di Sumenep, Dari Perselingkuhan Berujung Pembunuhan

Ilustrasi perselingkuhan
Ilustrasi perselingkuhan (Sumber Foto: Istimewa). 

Sumenep – Sebuah tragedi penganiayaan yang berakhir dengan kematian mengguncang Desa Paliat, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, pada Rabu (22/01/2025) kemarin.

Seorang pria berinisial BA (22), warga Dusun Tanjung, tewas setelah terlibat konflik yang diduga dipicu oleh perselingkuhan antara istrinya dan seorang pemuda berinisial SU (18), warga desa yang sama.

 

Kapolsek Sapeken melalui Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, S.H., mengungkapkan bahwa kejadian tersebut bermula dari perselisihan pribadi yang memanas hingga berujung fatal, yakni pembunuhan.

“Motif penganiayaan ini diduga kuat karena korban BA mengetahui adanya hubungan terlarang antara pelaku SU dan istrinya. Dugaan ini muncul setelah korban pulang dari Malaysia, tempat ia bekerja, sekitar seminggu sebelum peristiwa tragis ini terjadi,” jelas AKP Widiarti.

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan kronologi peristiwa (pembunuhan, red.) yang berlangsung sekitar pukul 16.30 WIB di jalan raya Dusun Tanjung. Saat itu, pelaku SU sedang duduk bersama adiknya, RA, di tepi jalan untuk mengantar ibu mereka. Tak lama kemudian, korban BA menghampiri SU, dan keduanya terlibat cekcok mulut yang semakin memanas.

“Korban sempat memegang leher pelaku, namun RA yang berada di lokasi mencoba melerai dengan memeluk korban untuk menghentikan adu fisik. Namun, korban memberontak hingga terlepas dari pegangan RA, dan RA terjatuh,” ungkap AKP Widiarti.

Korban yang penuh emosi kemudian mengejar SU dan menarik bajunya. Dalam upaya membela diri, SU mengambil celurit yang diselipkan di pinggangnya dan menebaskan senjata tersebut ke arah perut serta badan korban sebanyak dua kali, membuat korban langsung terjatuh di tempat.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca