Utang Luar Negeri RI di Tengah Ketidakpastian Global, BI: Tumbuh Sehat

Madurapers
Ilustrasi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I tahun 2025, yang menurut Bank Indonesia tumbuh tapi dalam kategori sehat
Ilustrasi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I tahun 2025, yang menurut Bank Indonesia tumbuh tapi dalam kategori sehat (Sumber Foto: Madurapers, 2025).

Jakarta – Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh signifikan pada triwulan I 2025. Total ULN mencapai 430,4 miliar dolar AS atau naik 6,4 persen secara tahunan.

Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2024 yang hanya sebesar 4,3 persen. Lonjakan ini terutama berasal dari sektor publik, khususnya pemerintah.

Menurut data Bank Indonesia yang dirilis dalam publikasi Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Mei 2025, ULN pemerintah naik menjadi 206,9 miliar dolar AS, tumbuh 7,6 persen (yoy). Pertumbuhan ini dipicu oleh penarikan pinjaman serta meningkatnya minat investor terhadap Surat Berharga Negara.

Kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia tetap kuat meski pasar global tidak stabil. Hal ini mendorong arus masuk modal asing ke instrumen utang pemerintah.

Pemerintah menjaga pengelolaan ULN dengan prinsip kehati-hatian dan akuntabilitas. Tujuannya adalah menjaga efisiensi pembiayaan dan mendukung keberlanjutan fiskal.

ULN pemerintah digunakan untuk mendukung sektor-sektor strategis. Sektor Kesehatan, Pendidikan, dan Transportasi menjadi fokus utama dalam pembiayaan melalui ULN.

Komposisi ULN pemerintah masih sehat karena hampir seluruhnya berupa utang jangka panjang. Pangsa utang jangka panjang mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.