Bandung – Anggota Komisi V DPR RI Eddy Santana menegaskan faktor keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, dan kualitas pelayanan jadi poin penting dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2023, Senin (17/4/2023).
Hal itu disampaikan Eddy saat mengikuti Kunjungan Kerja Masa Reses Komisi V dalam rangka meninjau kesiapan infrastruktur mudik di Stasiun Bandung dan Terminal Leuwi Panjang.
Peninjauan tersebut difokuskan pada pengawasan persiapan angkutan Lebaran 2023, baik penyelenggaraan angkutan di sektor darat, baik melalui moda kereta api, maupun moda transportasi umum (bus) maupun transportasi pribadi seperti mobil dan motor yang melewati jalan raya.
Dikarenakan Provinsi Jawa Barat (Jabar) merupakan salah satu daerah tujuan dan lintasan utama arus mudik Lebaran 2023.
Tingginya mobilisasi penumpang pada mudik Lebaran 2023, kata Eddy, maka Pemerintah sebagai regulator dan para operator transportasi dan penumpang sebagai pengguna jasa perlu meningkatkan koordinasi yang baik.
Sehingga pelayanan angkutan Lebaran 2023 dapat diselenggarakan dengan mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan.
Berdasarkan hasil survey Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan penumpang secara rasional pada masa lebaran 2023 adalah 45,8 persen atau 123,8 juta orang, dengan potensi pergerakan terbanyak di Pulau Jawa sebanyak 62,5 persen atau 77,3 juta orang.
Secara rinci, perjalanan melalui moda darat diperkirakan sebanyak 75 persen dari total seluruh perjalanan, dengan persentase penggunaan mobil pribadi sebanyak 22,07 persen, sepeda motor sebanyak 20,30 persen dan bus sebanyak 18,39 persen.