Bangkalan – Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan fisik, mental, dan spiritual. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, serta menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh. Secara medis, puasa juga memberi kesempatan bagi organ pencernaan untuk beristirahat, sehingga meningkatkan metabolisme dan efisiensi kerja tubuh.
Dalam dunia psikologi, puasa terbukti membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan pengendalian diri. Ketika seseorang berpuasa, pola makannya lebih teratur, yang berdampak pada stabilitas emosi dan ketenangan pikiran. Selain itu, praktik ini mendorong seseorang untuk lebih disiplin dan berfokus pada hal-hal yang lebih esensial dalam hidupnya.
Puasa juga memiliki aspek spiritual yang kuat, terutama bagi umat Muslim yang menjalankannya sebagai bentuk ibadah. Keimanan yang semakin kokoh selama berpuasa dapat menenangkan jiwa, meningkatkan rasa syukur, dan memperkuat hubungan dengan Tuhan. Aktivitas ibadah yang lebih intens saat berpuasa, seperti salat dan membaca Al-Qur’an, turut berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik.
Stres dan kecemasan merupakan gangguan psikologis yang sering dialami oleh banyak orang di era modern ini. Puasa membantu mengurangi gejala stres dengan menyeimbangkan kadar kortisol dalam tubuh, yaitu hormon yang bertanggung jawab dalam respons terhadap tekanan. Dengan pola makan yang lebih terkontrol, kadar kortisol menjadi lebih stabil, sehingga tubuh lebih siap menghadapi tantangan sehari-hari.
Penelitian dari Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa puasa dapat memengaruhi pelepasan stres secara langsung. Pola makan yang lebih teratur saat berpuasa membantu tubuh menyesuaikan kadar gula darah, yang berperan penting dalam mengatur emosi dan suasana hati. Hasilnya, seseorang yang rutin berpuasa lebih mampu menghadapi tekanan tanpa mudah mengalami kecemasan berlebihan.