Bangkalan – Umat Islam mayoritas mengetahui puasa sunnah di hari Senin dan Kamis. Namun, tidak semua umat Islam melakukannya secara rutin (konsisten). Padahal puasa sunnah di hari Senin dan Kamis tersebut selalu dilakukan oleh Nabi Muhammad s.a.w.
Lalu, pertanyaannya apa keutamaan dan apa saja yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan puasa sunnah tersebut? Berikut penjelasan YUVID TV yang dilansir dari kanal YouTube YUVID TV di laman https://youtu.be/XZdUFZYTqHA tentang permasalahan tersebut.
Puasa Senin-Kamis selalu dilakukan Nabi Muhammad s.a.w. Alasan nabi rutin puasa Senin-Kamis karena di hari tersebut amal para hamba dilaporkan kepada Allah S.W.T.
Dalam sebuah hadist (HR. Abu Daud) menyebutkan Usamah bin Zaid menceritakan bahwa Nabi Muhammad s.a.w., terbiasa puasa setiap Senin Kamis. Ketika beliau ditanya alasannya, beliau bersabda āsesungguhnya amal para hamba dilaporkan/disampaikan kepada Allah setiap Senin dan Kamisā.
Waktu niat puasa Senin-Kamis ini tidak sama dengan puasa fardhu (wajib) di bulan Ramadhan. Menurut pendapat mayoritas ulama Hanafiyah, Syafiāiyah, dan Malikiyah niat puasa sunnah tidak disyaratkan harus dilakukan sebelum subuh.
Puasa sunnah Senin-Kamis ini bukan puasa satu kesatuan. Jadi, kita (umat Islam) bisa puasa sunnah di salah satu hari tersebut.
Para ulama menegaskan bahwa puasa di dua hari ini bukan satu kesatuan. Dengan demikian, artinya orang boleh puasa Senin saja atau Kamis saja.