Sumenep – Bermula dari penangkapan mantan Kepala Desa (Kades) Sera Tengah, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, saat diduga sedang melakukan pesta barang haram jenis sabu-sabu, kini Resto Apoeng Ketha itu kembali ditutup.
Resto ini telah banyak menuai kontroversi sehingga perlu dilakukan penutupan sementara. Setalah ditelusuri lebih jauh, ternyata Resto Apoeng Ketha telah dilakukan penutupan sebanyak dua kali.
Sebelumnya, pada akhir tahun 2020 tempat usaha berjenis resto ini sempat ditutup sementara karena diketahui menjadi tempat pesta miras. Sedangkan pada hari ini, Selasa (28/09/2021) pagi, resto tersebut kembali ditutup.
Penutupan yang dilangsungkan hari ini berdasarkan pertimbangan dari tim gabungan Kabupaten Sumenep, meliputi Satpol PP, Polisi, TNI, dan Forkopimka Sumenep.
Kasatpol PP Sumenep, Purwo Edi Prawito mengaku, penutupan sementara resto Apoeng Ketha ini disebabkan izin usahanya telah berakhir.
“Kita adakan penutupan sementara karena izinnya sudah mati dan perlu diperpanjang. Kemudian, dari hasil rapat dan keputusan tim Forkopimda, untuk kafe ini ditutup sementara,” ungkapnya, Selasa (28/09/2021).
Dirinya mengakui bahwa penutupan yang dilakukan oleh tim kabupaten tersebut baru yang pertama kali, alias penutupan sebelumnya bukan dilakukan atas nama tim kabupaten.
“Untuk yang dari tim Kabupaten, penutupan cafe ini adalah yang pertama kali,” sambungnya.
Selain memang masa berlaku izin usahanya telah berkahir, praktek peruntukan resto tersebut juga tidak sesuai dengan izin yang diajukan. Sebab, menurut Purwo, izin dari usaha ini adalah untuk rumah makan sedangkan pada prakteknya sampai ditemukan tindakan yang melanggar undang-undang.