Bangkalan – Manusia adalah tempat salah dan lupa, sehingga pantas predikat tersebut selalu melekat pada diri manusia. Oleh karena itu, tentu kita (manusia) pernah/sering melakukan kesalahan dan dosa, baik kecil maupun besar.
Namun demikian, jangan karena alasan tersebut kita dengan enteng (mudah) berbuat salah kepada orang lain. Sebaliknya, meski berat, kita (orang Islam) juga diperintahkan oleh agama (Islam) untuk memberikan maaf atas kesalahan orang lain.
Memaafkan dengan ikhlas kesalahan orang lain terasa berat. Lalu, apa alasan/dasarnya sehingga kita (orang Islam) harus memaafkan dengan ikhlas kesalahan orang lain? Berikut penjelasan Siti Sholihah dkk (2020):
Dalam Islam maaf dapat dibedakan: (1) pemberian maaf, dan (2) permintaan maaf. Pemberian maaf tentu lebih berat daripada permintaan maaf. Hal ini karena pemberian maaf menunjukkan kemurahan hati orang yang tersakiti atau terdholimi.
Dengan kemurahan hati tersebut, sehingganya tidak ada rasa sedih, marah, dan dendam kepada orang lain yang telah berbuat salah atau jahat kepadanya.
Alasan umumnya, orang Islam memberikan maaf atas kesalahan orang lain hal ini karena diperintahkan oleh agama Islam.
Namun selain itu, perbuatan ini termasuk implementasi iman yang sempurna kepada Allah S.W.T., sifat yang disukai Allah S.W.T., dan orang tersebut termasuk salah satu calon penghuni surga.
Perbuatan tersebut termasuk implementasi iman yang sempurna, sesuai dengan sabda Nabi Muhammad s.a.w: “Barangsiapa mencintai orang lain karena Allah, membenci orang lain karena Allah, ia memberi kepada orang lain karena Allah dan memberi juga karena Allah, maka sungguh imannya telah sempurna.” (HR. Abu Dawud)