Apem: Jejak Kuliner Tradisional yang Sarat Makna

Apem, kuliner tradisional Jawa yang terbuat dari tepung beras, santan, gula, dan tape, yang diyakini berasal dari India
Apem, kuliner tradisional Jawa yang terbuat dari tepung beras, santan, gula, dan tape, yang diyakini berasal dari India (Dok. Madurapers, 2025).

Bangkalan – Apem adalah kue tradisional Jawa yang terbuat dari tepung beras, santan, gula, dan tape, kemudian dibakar atau dikukus. Bentuknya menyerupai serabi, namun lebih tebal dan padat.

Asal-usul kue ini diyakini berasal dari India, di mana kue serupa dikenal dengan nama “appam” . Kue ini kemudian diperkenalkan ke Jawa oleh Ki Ageng Gribig, seorang keturunan Prabu Brawijaya, sepulang dari perjalanannya ke tanah suci.

Menurut legenda, Ki Ageng Gribig membawa tiga buah kue sebagai oleh-oleh dari perjalanannya. Karena jumlahnya sedikit, istrinya membuat ulang kue tersebut dan membagikannya kepada penduduk setempat.

Saat penduduk berebut kue, Ki Ageng Gribig meneriakkan kata “yaqowiyu” yang berarti “Tuhan berilah kekuatan” . Tradisi ini kemudian berkembang menjadi acara Yaqowiyu di Jatinom, Klaten, di mana kue apem dibagikan kepada masyarakat sebagai simbol permohonan kekuatan dan berkah.

Nama “apem” sendiri diyakini berasal dari bahasa Arab “affuan” yang berarti ampunan . Masyarakat Jawa mengadopsi kata tersebut sebagai “apem”, melambangkan permohonan maaf dan pengampunan.

Kue apem memiliki peran penting dalam tradisi Jawa, terutama menjelang bulan Ramadan. Masyarakat membuat dan membagikan kue apem sebagai simbol permohonan maaf dan persiapan diri menyambut bulan suci.

Selain itu, kue apem juga sering disajikan dalam acara yasinan dan tahlilan, yang merupakan bagian dari ritual kematian dalam tradisi Islam Jawa. Kehadirannya melambangkan doa dan harapan agar arwah yang meninggal mendapatkan ampunan.

Di Madura, kue apem menjadi salah satu syarat dalam sesajen pada tradisi Dhammong. Hal ini menunjukkan betapa kue apem memiliki nilai sakral dan penting dalam berbagai ritual adat.

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca