Dampak penurunan global akan sangat terasa pada negara-negara miskin di kawasan seperti Sahara Afrika, yang merupakan rumah bagi 60% orang miskin dunia.
Bank Dunia memperkirakan pendapatan per kapita hanya akan tumbuh 1,2% pada tahun 2023 dan 2024, yang merupakan laju yang lambat sehingga tingkat kemiskinan dapat meningkat.
“Kelemahan dalam pertumbuhan dan investasi bisnis akan memperparah pembalikan yang sudah menghancurkan di bidang pendidikan, kesehatan, kemiskinan dan infrastruktur serta tuntutan yang meningkat dari perubahan iklim,” kata Malpass.
“Mengatasi skala tantangan ini akan membutuhkan lebih banyak sumber daya secara signifikan untuk pembangunan dan barang publik global,” ungkapnya.
Bersamaan dengan mencari pembiayaan baru sehingga dapat meminjamkan lebih banyak ke negara-negara miskin, kata Malpass, Bank Dunia berupaya meningkatkan persyaratan pinjamannya yang akan meningkatkan transparansi utang.
Terutama dalam hal ini untuk meningkatnya bagian negara-negara miskin yang berada di risiko tinggi kesulitan utang.