Penyesalan itu juga bersumber dari wilayah Blega, dari pencairan pertama yang dicairkan oleh KPU, ia merasa hanya sebagai pemanis sesaat. Sebab, tanpa disadari bahwa gaji pertamanya adalah sebagai awal permainan KPU untuk mengelabuhi gaji PPS.
“Saya terus terang merasa diberi harapan palsu oleh KPU dan PPK. Sebab, PPK sempat mengucap setelah pencairan pertama ini, tiga hari kemudian akan dicairkan kembali sisa gajinya, buktinya sampai saat ini gaji juga belum turun, tentu ini adalah akal-akalan KPU dan PPK saja,” tegasnya.
Anehnya, sejauh ini pihak KPU maupun PPK tidak ada kejelasan tentang gaji PPS,”Kami hanya ingin kejelasan sepatah kata maupun tertulis kepada PPS apa kendala dan penyebab tidak cairnya gaji PPS, ini menunjukkan bahwa KPU sedang bermain-main dengan hak PPS,” tandasnya.
Padahal, lanjut dia, jika mengacu pada wilayah lain, seperti di sampang, Sumenep, Pamekasan tidak ada keterlambatan gaji PPS, hanya di Bangkalan yang selalu bermasalah soal gaji.
“Kenapa hanya di Bangkalan yang seperti ini, ada apa dengan KPU dan PPK, jika mengacu pada wilayah lain yang selalu tertib,” ujarnya.
Sementara, penyesalan itu juga diungkapkan oleh salah PPS wilayah Konang. Ia merasa ditipu oleh KPU, karena dengan kerja ekstra mereka dibalas dengan kekecewaan.
“Saya sangat kecewan dengan perlakuan KPU kepada PPS saat ini, saya harap KPU lebih Koofratif dan lebih profesional untuk menjalankan aman yang telah diembannya,” pungkasnya.