Immanuel Kant, seorang filsuf terkemuka asal Jerman, dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah filsafat. Lahir pada 22 April 1724 di Konigsberg, Prusia (sekarang Kaliningrad, Rusia), Kant menghadirkan pandangan filosofis yang memperkaya pemikiran manusia.
Kant menggabungkan rasionalisme Rene Descartes dan empirisme Francis Bacon, menjadikannya tokoh utama dalam perkembangan filsafat pada era baru. Karya-karyanya yang komprehensif dalam epistemologi, etika, dan estetika memberikan dasar bagi aliran kantianisme dan idealisme. Meskipun awalnya tertarik pada fisika dan matematika, Kant kemudian memfokuskan perhatiannya pada bidang kajian filsafat.
Dengan bimbingan Christian Wolff dan inspirasi dari Sir Isaac Newton, ia menyusun teori nebula tentang pembentukan tata surya, konsep yang terus berkembang dan dikenal sebagai Hipotesis Kant-Laplace. Perjalanan akademisnya penuh liku, dari kesulitan memperoleh posisi sebagai guru pendamping hingga kesuksesan sebagai dosen.
Kant tidak hanya memberikan kuliah tentang fisika dan matematika, tetapi juga logika, metafisika, filsafat moral, bahkan geografi fisik. Namun, pada akhir hidupnya, Kant terlibat dalam kontroversi terkait karyanya tentang agama. Buku “Agama dalam Batas Nalar Saja” menimbulkan perselisihan dengan pemerintah Prusia, yang meminta Kant untuk berhenti mengajar atau menulis tentang agama.
Meski mengalami penurunan kesehatan pada 1790-an, Kant tetap berkontribusi pada dunia filsafat dengan karya-karya terakhirnya. Pada 12 Februari 1804, di Konigsberg, Kant meninggalkan dunia, namun warisannya tetap hidup melalui kata-kata yang tertulis di makamnya, “Langit berbintang di atas saya dan hukum moral di dalam diri saya”.