Greenflation: Kenali Istilah dan dari Mana Dasarnya

Ilustrasi greenflation (inflasi hijau) yang menimpa negara-negara di dunia akhir-akhir ini
Ilustrasi greenflation (inflasi hijau) yang menimpa negara-negara di dunia akhir-akhir ini (Dok. Madurapers, 2024).

Sebagai contoh, pajak karbon di Prancis, meskipun memiliki alasan yang kuat dari perspektif lingkungan, menyebabkan kenaikan harga bahan bakar, memicu protes massal seperti yang terjadi dalam gerakan “Rompi Kuning” di Prancis pada tahun 2018.

Ketidakpastian harga juga mencakup logam strategis seperti litium, yang harganya melonjak 400% pada tahun 2021 untuk pembuatan baterai mobil listrik. Aluminium, yang digunakan dalam produksi energi surya dan angin, mengalami kenaikan harga dua kali lipat antara tahun 2021 dan 2022, dipengaruhi oleh kebijakan pembatasan produksi yang diadopsi oleh China, produsen 60% dari seluruh aluminium global.

Trend ini diperkirakan akan berlanjut dalam jangka panjang, terutama dengan langkah-langkah China untuk mencapai netralitas karbon dengan membatasi produksi pabrik baru yang berpolusi tinggi.

Menghadapi situasi ini, pendekatan ekonomi liberalisme cenderung fokus pada efisiensi, sementara sosialisme ekonomi lebih menekankan pada kesetaraan. Namun, “greenflation” membawa kita pada konfrontasi antara keadilan sosial dan kebutuhan mendesak dalam isu lingkungan hidup. Oleh karena itu, keyakinan ideologis mungkin tidak lagi menjadi pedoman yang pasti dalam menghadapi tantangan ini.

Meskipun demikian, ada beberapa strategi yang dapat membantu mengurangi biaya transisi ke arah ramah lingkungan. Salah satunya adalah praktik daur ulang baterai listrik, seperti yang diterapkan di Prancis, dan kesepakatan hijau di Uni Eropa.

Daur ulang baterai listrik menjadi langkah penting untuk menyediakan logam yang dibutuhkan dalam produksi teknologi ramah lingkungan, sementara kesepakatan hijau bertujuan untuk memastikan bahwa transisi ini tidak hanya berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dengan menciptakan dana khusus untuk perubahan iklim. Dana ini diharapkan dapat mengatasi kemiskinan yang terkait dengan biaya energi dan mobilitas.

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca