“Kalau dikalkulasi harga per karung 150.000 sedangkan harga sesuai Permentan 112.500, untungnya kisaran 37.500 per karung, itupun di ambil paling sedikit untungnya. Nah, jika di kalkulasi 1-100 ton berapa untungnya, kita resapi bareng nasib petani,” kata dia menambahkan.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan, Puguh Santoso membenarkan adanya harga Permentan No. 01 tahun 2024 HET pupuk bersubsidi. Ia menyayangi terjadinya jual beli pupuk bersubsidi dengan harga yang cukup besar bagi petani.
“Memang betul, sesuai dengan Permentan, Harga Ecera Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sebesar Rp 2.250 per kg pupuk Urea, Rp 2.500 per kg pupuk NPK. Artinya, jika diakumulasikan per karung pupuk Urea sebesar Rp 112.500, sedangkan NPK sebesar 115.000,” ujar Puguh saat ditemui media ini diruang kerjanya, Senin (21/10/2024).
Selain itu, pihaknya juga menerangkan jumlah pupuk subsidi pada tahun 2024. Ada 2 jenis, pupuk Urea dan pupuk NPK. Masing-masing memiliki jatah untuk didistribusikan di Bangkalan tahun 2024. Pertama, pupuk Urea memiliki jatah sebanyak 22.897.000 ton. Sedangkan pupuk NPK sebanyak 20.287.000 ton.
Ia menambahkan, pada bulan Januari hingga bulan September 2024, serapan pupuk subsidi Urea masih tersalurkan 6.000 selama 9 bulan. Sedangkan sisanya 16.000 masih utuh untuk kebutuhan 3 bulan dari Oktober hingga Desember.
“Jadi jangan khawatir akan ada kelangkaan pupuk di Bangkalan, masih aman tidak akan terjadi pupuk langka,” terangnya.