Dalam bahasa gaul yang sering terlihat digunakan di masyarakat, kata receh/recehan biasanya lebih diartikan pada hal-hal yang sepele, murahan, dan tak berkualitas.
Dengan demikian, menurut Wahyudi, arti pertanyaan recehan tersebut adalah perbuatan bertanya yang tak berkualitas, sepele, dan murahan. Pertanyaan recehan seperti biasanya hanya meminta penjelasan hal-hal dasar.
Namun, apabila ditafsir dari apa yang diucapkan Mahfud MD., dalam Debat Keempat Pilpres tersebut, menurut Wahyudi, pertanyaan recehan lebih bermakna pada pertanyaan yang salah (ngawur).
Hal ini tampak pada apa yang dikatakan Mahfud MD., dalam debat tersebut. “Gila nih. Ngarang-ngarang ndak karuan, mengaitkan dengan sesuatu yang tidak ada. Gitu ya. Gini luh, kalau akademis itu, gampangnya kalau bertanya yang kayak gitu-gitu tuh recehan, gitu, recehan-recehan,” kata Mahfud.
Karena pertanyaannya demikian sehingga menurut Mahfud MD., tak layak untuk dijawab. “Oleh sebab itu tidak layak dijawab, menurut saya. Dan oleh sebab itu, saya kembalikan saja ke moderator. Ini nggak layak untuk dijawab pertanyaan kayak gini. Nggak ada jawabannya,” jawabnya dalam debat tersebut.
