Salah satu karya terkenal Derrida adalah “Of Grammatology” (1967), di mana ia mengembangkan gagasan-gagasan utamanya tentang dekonstruksi. Dalam buku ini, Derrida menjelaskan bagaimana bahasa tertulis memainkan peran yang kompleks dalam pembentukan pemikiran manusia, dan bagaimana teks-teks sastra dan filsafat dapat didekonstruksi untuk mengungkapkan struktur-struktur yang tersembunyi.
Karya lainnya yang terkenal adalah “Writing and Difference” (1967), di mana Derrida menyelidiki hubungan antara bahasa tertulis dan bahasa lisan, serta implikasinya terhadap pemikiran dan identitas. Selain itu, “Speech and Phenomena” (1967) juga merupakan karya penting Derrida di mana ia mengkritik tradisi fenomenologi Husserl dan menyoroti peran bahasa dalam konstruksi pengalaman manusia.
Pemikiran Derrida telah memiliki dampak yang luas dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk filsafat, sastra, linguistik, antropologi, dan studi budaya. Konsep-konsepnya tentang dekonstruksi dan struktur bahasa telah menginspirasi banyak pemikir dan peneliti di seluruh dunia.
Namun, tidak sedikit juga yang mengkritik pemikiran Derrida. Beberapa kritikus menuduhnya sebagai penulis yang kabur dan sulit dipahami, serta menuduhnya tidak memberikan solusi atau jawaban yang konkret terhadap masalah-masalah yang dibahasnya. Selain itu, ada juga yang mempertanyakan relevansi dan kegunaan dari dekonstruksi dalam praktik akademis dan kehidupan sehari-hari.
Meskipun kontroversial, tidak dapat dipungkiri bahwa Jacques Derrida telah meninggalkan warisan yang kuat dalam dunia filsafat modern. Pemikirannya tentang bahasa, teks, dan dekonstruksi terus mempengaruhi perkembangan pemikiran kontemporer, baik di bidang akademis maupun budaya.