Selain itu, Lyotard juga dikenal karena kontribusinya terhadap filsafat politik. Ia mengkritik pandangan modern tentang keadilan dan demokrasi, serta menyelidiki bagaimana kekuasaan dan pengetahuan saling terkait dalam masyarakat kontemporer. Lyotard menyoroti ketidakadilan struktural yang ada dalam sistem politik dan ekonomi, serta menekankan pentingnya untuk mengakui dan mengatasi ketimpangan dalam masyarakat.
Namun, gagasan-gagasan Lyotard tidak selalu diterima dengan baik oleh semua kalangan. Beberapa kritikus menuduhnya sebagai pemikir yang terlalu pesimis atau nihilis, yang menolak ide-ide yang mendasari modernitas dan proyek-proyek pembaruan sosial. Namun demikian, pengaruhnya dalam dunia filsafat dan budaya tetap terasa kuat, dan banyak sarjana yang terus mempelajari dan mendiskusikan karyanya.
Jean-François Lyotard meninggal pada tahun 1998, namun warisannya tetap hidup dalam karya-karyanya yang terus memengaruhi pemikiran kontemporer. Ia telah memberikan kontribusi penting dalam memperluas pemahaman kita tentang kompleksitas dunia modern, serta mengajak kita untuk menghadapi ketidakpastian dan perubahan dengan sikap terbuka dan kritis. Dengan demikian, Jean-François Lyotard tetap menjadi salah satu filsuf paling berpengaruh abad ke-20, yang terus menginspirasi dan menantang generasi setelahnya.