Untuk itu, fasilitas yang dimilikinoleh BRIN ini merupakan salah satu upaya nyata dalam penyediaan fasilitas riset dan inovasi produk halal.
“BRIN memiliki beberapa fasilitas untuk riset deteksi produk halal yang berlokasi di Cibinong, Serpong, serta Playen-Gunungkidul. BRIN juga merintis fasilitas riset dan inovasi dengan spesialisasi produk halal berbasis maritim di Kawasan Sains Kurnaen Sumardiharga yang berlokasi di Pemenang, Lombok Utara, NTB,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan, Kawasan Sains Kurnen Sumadiharga dibangun melalui program di bawah koordinasi Bank Dunia dan telah dilengkapi fasilitas serta peralatan modern, sehingga para periset dan pengembang produk dapat melakukan riset dan inovasi bersama dalam pengembangan produk halal berbasis maritim.
“Fasilitas yang ada saat ini dibangun melalui pendanaan program Coremap dari Bank Dunia tahun 2019-2022, menggantikan fasilitas yang rusak akibat bencana gempa bumi tahun 2018,” lapor Handoko.
Handoko menjelaskan, fasilitas ini mendukung berbagai riset yang menghasilkan bahan baku produk halal berupa biota laut secara baik dan berkelanjutan.
“Fasilitas Riset dan inovasi bidang ini diharapkan meningkatkan kualitas bahan baku produk halal dan pengembangan produk halal baru yang inovatif dan bernilai tambah tinggi,” tuturnya.
Adapun fasilitas utama di kawasan sains ini meliputi: pertama, fasilitas riset biota laut berupa laboratorium basah, keramba jaring apung, dan longline.
Kedua, fasilitas pengembangan produk halal dan laboratorium Analisa, yang dilengkapi peralatan karakterisasi modern antara lain HPLC, GC, multimode microplate reader, PCR, texture analyzer, chromameter, dan berbagai alat lainnya. Krtiga, fasilitas pendukung berupa co-working space, auditorium, ruang rapat, dan mess.