Masyarakat Madura merupakan salah satu masyarakat di Indonesia yang memiliki kearifan tinggi dalam menghadapi bencana alam. Kearifan ini merupakan hasil dari pengalaman dan pengetahuan yang terus menerus diturunkan dari generasi ke generasi. Masyarakat Madura telah memiliki cara-cara yang teruji dalam mengatasi bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan gempa bumi.
Menurut Thompson and Hopkin (2022), manajemen risiko merupakan suatu proses identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko yang terkait dengan kegiatan atau proyek tertentu. Dalam hal ini, masyarakat Madura telah memahami konsep manajemen risiko secara tidak langsung, terutama dalam menghadapi bencana alam yang sering terjadi di wilayah tersebut.
Salah satu cara yang dilakukan oleh masyarakat Madura adalah dengan membangun rumah-rumah yang tinggi dan terpisah dari tanah. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh banjir yang sering terjadi di wilayah tersebut. Selain itu, mereka juga memiliki cara-cara khusus dalam menyimpan air bersih yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga tidak terpengaruh oleh kekeringan yang sering terjadi di musim kemarau.
Masyarakat Madura juga memiliki kearifan dalam menghadapi gempa bumi. Mereka memiliki cara-cara khusus dalam mengamankan rumah-rumah dan barang-barang yang ada di dalamnya sebelum terjadi gempa bumi. Mereka juga telah terbiasa dengan cara-cara yang tepat dalam mengungsi saat terjadi gempa bumi, sehingga tidak terjadi korban jiwa.