Bangkalan – Proses pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia, termasuk Pemilu tahun 2024, secara konstitusional prinsip demokrasi menjadi fondasi utama yang menopang keberlangsungan negara.
Namun, tak jarang kita mendapati politisi—baik dalam Pemilu Legislatif, Pilpres, maupun Pemilukada—yang cenderung menggunakan taktik curang untuk meraih kemenangan kontestasi politik dalam Pemilu.
Praktek-praktek manipulasi pemilihan dilakukan dengan berbagai cara untuk memuluskan intervensi ilegal (melanggar regulasi kepemiluan) dalam proses Pemilu, agar bisa merekayasa hasil perolehan suara dalam Pemilu.
Meski demikian, masyarakat sebagai pemilih memiliki peran penting dalam memastikan Pemilu berjalan secara adil dan demokratis. Lalu pertanyaannya, bagaimana cara mengalahkan politisi curang dalam Pemilu secara demokratis?
Ada beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk mengalahkan politisi curang dengan cara yang demokratis dalam Pemilu. Berikut kiat-kiat tersebut, menurut Syaifuddin, Direktur Lembaga studi Perubahan dan Demokratis (LsPD), alumni Magister UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, ini.
1. Pendidikan Pemilih
Masyarakat yang teredukasi memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk menghindari terperangkap oleh propaganda dan taktik curang politisi. Oleh karena itu, pendidikan pemilih menjadi kunci utama. Forum diskusi, seminar, dan kampanye edukasi dapat membantu membangun pemahaman yang lebih baik tentang calon, partai politik, serta prinsip-prinsip demokrasi.