Opini  

Kilas Balik Pertengahan Tahun 2021

Madurapers
Ulasan pertengahan tahun oleh Pimpinan Redaksi Madurapers, Supriadi Evendy

Pertumbuhan ekonomi kabupaten yang paling parah terkena dampak pandemi Covid-19 ini adalah Kabupaten Bangkalan dan paling ringan adalah Kabupaten Sampang. Di tahun 2020 kontraksi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangkalan -2,73% dan Kabupaten Sampang -0,29%.

Meski demikian, uniknya, kapasitas fiskal daerah di Madura masih tetap bertahan di kategori sedang. Rata-rata kapasitas fiskalnya tahun 2020 sebesar 0,885. Di tahun ini, kapasitas fiskal daerah tertinggi di Kabupaten Sampang dan terendah di Kabupaten Bangkalan. Indeks Kapasitas Fiskal Daerah (IKFD)nya Kabupaten Sampang sebesar 0,981 dan Kabupaten Bangkalan 0,750.

Namun, ketika melihat tingkat kemiskinan di Madura tahun 2020, kita diperlihatkan betapa dahsyatnya dampak keganasan pendemi Covid-19. Di tahun ini angka kemiskinan di Madura meningkat menjadi 19,53%, yang tadinya di tahun 2019 sebesar 18,26%.

Angka kemiskinannya tertinggi di Kabupaten Sampang dan terendah di Kabupaten Pamekasan. Di Kabupaten Sampang angka kemiskinannya sebesar 22,78% dan Kabupaten Pamekasan sebesar 14,60%.

Uniknya, angka kemiskinan ini yang seharusnya menurut teori paralel dengan tingkat kesejahteraan masyarakat, tapi di Madura tidak terbukti empirik di tahun 2020. Terbukti di tahun ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM)—yang menjadi acuan standar penilaian kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat—tetap bertahan di kategori sedang/menengah. Nilai rata-rata IPMnya sebesar 64,88.

IPM di tahun tersebut tertinggi Kabupaten Sumenep dan terendah Kabupaten Sampang. Nilai IPMnya, Kabupaten Sumenep 66,43 dan Kabupaten Sampang 62,70.

Jika angka ini benar, puji syukur kepada Tuhan Y.M.E., masyarakat Madura ternyata masih beruntung. Pandemi Covid-19 ternyata masih menyisakan bidang tertentu yang tidak terkena dampak buruknya. Kapasitas fiskal daerah dan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat masih mampu bertahan di tengah mengganasnya pandemi Covid-19.