Surabaya – Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) mencatat faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan dan ketimpangan di Jawa Timur (Jatim) pada bulan September 2022, Rabu (18/1/2023).
Melansir laman resmi BPS Jatim, Rabu (18/1/2023), tercatat bahwa faktor pertama adalah besaran inflasi umum pada periode September 2022 terhadap Maret 2022 mencapai 4,24 persen.
Fungsional Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, Sunaryo menjelaskan, tingginya inflasi terutama dipengaruhi oleh kebijakan secara resmi pemerintah menaikkan harga 3 jenis bahan bakar minyak (BBM) pada tanggal 3 September 2022, yaitu Pertalite (RON 90), Solar, dan Pertamax (RON 92).
Kedua, kondisi ketenagakerjaan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Timur pada Agustus 2022 sebesar 5,49 persen, meningkat sebesar 0,68 persen poin, dibandingkan Februari 2022 yang sebesar 4,81 persen.
“Jika dilihat dari klasifikasi perkotaan dan perdesaan, TPT di perkotaan meningkat dari 6,69 persen pada Februari 2022, menjadi 7,76 persen pada Agustus 2022. Sedangkan di perdesaan, TPT juga mengalami peningkatan dari 2,71 persen pada Februari 2022, menjadi 2,78 pada Agustus 2022,” ujar Sunaryo.
Ketiga, Nilai Tukar Petani (NTP) September 2022 (103,57) mengalami kenaikan sebesar 1,99 persen dibandingkan NTP Maret 2022 (101,55), yang berarti tingkat kesejahteraan petani pada bulan September 2022 cenderung meningkat bila dibandingkan Maret 2022.