Ketujuh, garam dapat mencegah hiponatremia. Hiponatremia adalah suatu kondisi di mana tubuh menderita kekurangan natrium (garam) dalam cairan yang ada di luar sel. Ini bisa disebabkan oleh hidrasi berlebihan dengan air, keringat, dan diare yang juga dikenal sebagai keracunan air.
Untuk menjaga tekanan darah yang sehat dan kelancaran fungsi saraf dan otot manusia, tubuh membutuhkan natrium dalam jumlah yang cukup. Ketika tingkat optimal natrium turun, air masuk ke dalam sel sebagai kompensasi. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan rasio air terhadap garam dalam tubuh sehingga menyebabkan pembengkakan pada sel karena kelebihan air.
Kecuali sel-sel otak, pembengkakan ini bukanlah ancaman bagi sebagian besar sel, tetapi karena sel-sel otak dibatasi di dalam kerangka tengkorak, pembengkakan di sel-sel otak ini menyebabkan hiponatremia.
Kedelapan, garam dapat memerangi stroke. Heatstroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika sistem pengaturan panas tubuh gagal. Hal ini dapat terjadi baik karena berada di bawah terik matahari dalam waktu yang lama maupun panas berlebihan di lingkungan sekitar, seperti di area kerja.
Tubuh gagal melepaskan panas dengan benar untuk mencapai suhu normalnya. Akibatnya, suhu tubuh menjadi terlalu tinggi, yang mengancam organ utama. Dalam upaya mendinginkan diri, tubuh memproduksi lebih banyak keringat melalui kelenjar keringat, sehingga kehilangan garam esensial (natrium) dan air.
Orang tua dan bayi berisiko lebih besar terkena sengatan panas karena termostat tubuh mereka kurang efisien. Pencegahan panas atau sengatan matahari selalu dianjurkan dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mengonsumsi garam dalam jumlah yang cukup guna menjaga keseimbangan elektrolit. Seseorang yang menderita sengatan panas dapat diobati dengan memberikan air atau cairan yang mengandung gula dan garam.