“Sudah dua kali saya ke sini, yang pertama kali itu Petugas BSI bilang kehabisan kouta dan diminta untuk datang kembali keesokan harinya,” tutur HL.
Lain dari pada itu, persyaratan migrasi rekening ini tidak memiliki aturan atau panduan yang jelas, sehingga mau tidak mau nasabah harus mempersiapkannya secara mendadak segala kebutuhan persyaratan.
“Coba bayangkan mas, saya bolak balik dari Lenteng ke kota itu jauh. Saat ngurus migrasi ini masih nunggu berjam-jam mas. Lain lagi petugas minta untuk fotocopy KTP secara mendadak, padahal temen saya kemarin cukup bawa KTP asli,” keluhnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh YS, warga Kecamatan Batu Putih, Sumenep. Pihaknya mengaku harus menunggu selama beberapa jam untuk dapat memproses migrasi itu.
“Kemarin itu saya harus nunggu kurang lebih tiga jam, baru diproses oleh Customer Service BSI,” Kata YS.
Bahkan di samping itu, YS juga dibuat terkejut dengan saldo rekeningnya yang berkurang sebanyak 50 ribu rupiah. Dia mengaku tidak tahu, berkurangnya saldo tersebut diperuntukkan apa oleh pihak Bank BSI.
“Ketika saya lihat saldo akhir di buku rekening BSI, kok malah kurang Rp. 50 ribu. Entah ini dibuat untuk menutupan Rekaning BNI Syariah atau Pembukaan rekening Baru di BSI, karena tidak ada kejelasan,” akuinya.
Terpisah, saat awak media madurapers.com ingin bertemu dengan pimpinan BSI Trunojoyo Sumenep, ternyata pihaknya sedang berada di luar kota.
“Pimpinan kami masih ada di luar kota mas, nanti kami kabari,” ungkap Said, salah satu pegawai BSI Trunojoyo Sumenep.