Partai Politik dalam Sudut Pandang Filosofis Plato dan Aristoteles

Ilustrasi partai politik dalam pandagan filosofis Plato dan Aristoteles
Ilustrasi partai politik dalam pandagan filosofis Plato dan Aristoteles (Dok. Madurapers, 2024).

Bangkalan – Partai politik (political party) adalah salah satu entitas yang mendominasi lanskap politik di berbagai negara di seluruh dunia. Namun, pandangan tentang istilah, peran dan sifat partai politik telah berubah sepanjang sejarah peradaban manusia.

Dua filsuf klasik dari Yunani kuno, Plato dan Aristoteles, memberikan pandangan filosofis uniknya tentang partai politik (baca: stasis atau faksi di era Yunani kuno) yang tetap relevan hingga saat ini. Melalui karya-karyanya yang terkenal, seperti “Republik” karya Plato dan “Politik” karya Aristoteles, kita dapat memahami pandangannya tentang bagaimana stasis (Yunani kuno) atau faksi, konsep padanan partai politik di era modern, harus berfungsi dalam masyarakat ideal.

Plato, seorang filsuf Yunani kuno, memandang stasis atau faksi (konsep padanan partai politik di era Plato, Yunani kuno) dengan sikap skeptis. Dalam karyanya yang terkenal, “Republik”, Plato mengeksplorasi konsep negara ideal yang disebut “negara gereja” atau “negara kesempurnaan”. Dalam negara ini, Plato menolak ide partai politik (baca: stasis atau faksi) karena dia percaya bahwa organisasi politik ini dapat menyebabkan kerusuhan dan perpecahan di dalam masyarakat.

Menurut Plato, partai politik cenderung mengutamakan kepentingannya sendiri daripada kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Dia khawatir bahwa partai politik akan menjadi korup dan akan mengejar kekuasaan demi kekuasaan, tanpa memperhatikan kesejahteraan masyarakat.

Plato juga mencatat bahwa partai politik sering kali memanfaatkan retorika yang menyesatkan untuk mempengaruhi massa. Dia menganggap kemampuan berbicara yang tajam sebagai alat manipulasi yang dapat digunakan oleh partai politik untuk mencapai tujuannya, bahkan jika itu tidak selalu sesuai dengan kebenaran atau kepentingan umum.

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca