“Sekolah menjadi salah satu benteng penting untuk mengatasi ideologi ekstremisme,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Prof Masdar Hilmi menjelaskan kelompok radikal memanfaatkan ruang yang tersedia untuk mengkampanyekan agenda politisnya. Agenda tersebut salah satunya terang Prof. Hilmi adalah mengganti sistem demokrasi.
“Kelompok tersebut tidak seragam dan tentu saja imajinasi tentang bentuk negara berbeda – beda. Fenomena nyata lainnya adalah kelompok radikal tersebut sudah menyasar ke institusi pendidikan dini hingga perguruan tinggi,” ingatnya.
Sementara itu, Direktur Bimbingan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Jatim Kombes Pol Asep Irpan Rosadi yang juga menghadiri kegiatan diskusi ahli ini menyampaikan bahwa pihaknya akan mencoba menguatkan pondasi untuk membuat penguatan khususnya di sekolah terkait toleransi yang berujung kepada bagaimana sekolah dan pelajar mempunyai daya tangkal sekaligus daya cegah terhadap paham maupun sikap intoleran radikal serta terorisme.
Kedepannya Polda Jatim tutur Kombes Pol Asep Irpan Rosadi akan bekerja sama secara nyata dengan Pemprov Jatim dan Dinas Pendidikan untuk membuat aksi nyata di beberapa sekolah yang nanti akan dimulai dulu dengan rapat koordinasi (rakor).
“Kami akan melibatkan seluruh kepala sekolah dan forum guru untuk memetakan akar masalah. Nantinya kelompok mana yang harus kita bina atau yang sudah bagus maka perlu kita tingkatkan,” janjinya.