Bekasi – Diskursus mengenai pembaruan pemikiran Islam di Indonesia menjadi isu penting yang masih relevan untuk diperbincangkan pada hari ini. Selain itu, perlunya mendorong mahasiswa untuk mengakrabi pembaruan Islam karena pada hakikatnya bukan hal baru dan telah dilakukan sebelumnya di Indonesia.
Demikian disampaikan Wakil Dekan Fakultas Falsafah dan Peradaban Universitas Paramadina, Fuad Mahbub Siraj, Ph.D., kala memberikan sambutan pada acara Seminar Nasional “Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia” yang diselenggarakan di di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Marhalah Al-‘Ulya, Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 16 Mei 2024.
“Tema ini dipilih, pertama-tama, karena Universitas Paramadina akrab dengan isu pembaruan Islam. Dan kedua, karena perbincangan mengenai pembaruan Islam masih relevan dengan keseharian kita di Indonesia hari ini,” ungkap Fuad.
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Marhalah Al-’Ulya, Dr. Muhammad Aiz, M.H. menegaskan, aktivitas berpikir merupakan perintah agama yang secara tegas termaktub dalam al-Quran. Karena itu, umat Islam mesti menjalani perintah tersebut bukan hanya demi kemaslahatan dalam beragama, tetapi juga untuk kemajuan bangsa.
“Sebab dengan berpikir, kita akan membuka cakrawala pikiran menjadi lebih progresif untuk kemajuan Islam dan bangsa Indonesia,” tegas Aiz.
Sementara itu, Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Paramadina, Dr. Sunaryo, mengatakan seminar nasional yang dihelat merupakan kolaborasi antara STIT dan Universitas Paramadina dengan misi utama melestarikan aktivitas positif di lingkungan perguruan tinggi, sekaligus memantik daya kritis mahasiswa.