Budaya  

Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia

Fuad Mahbub Siraj, Ph.D., Wakil Dekan Fakultas Falsafah dan Peradaban Universitas Paramadina (Foto: Arief Tito)

“Jangan sekadar menerima ilmu saja, tetapi bagaimana murid dan mahasiswa dilatih untuk bertanya, mempertanyakan sesuatu, mengajak berpikir, dan memberikan alasan mengapa materi yang diajarkan demikian adanya,” katanya.

Pembicara lainnya, Aan Rukmana, mengatakan Islam sangat mendukung kemajuan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Hal itu dapat terbukti melalui firman Tuhan pertama yang berbunyi “iqra” yang memerintahkan untuk berpikir dan melakukan penelitian ilmiah.

Sedangkan Pipip A. Rifai Hasan menegaskan Islam sebagai agama yang bersifat ilmiah sejak awal kehadirannya dengan tradisi penelitian dan warisan ilmiah yang begitu banyak. Menurut Pipip, fakta di atas merupakan modal yang membanggakan yang seharusnya mendorong umat Islam untuk merawat dan mengembangkan apa yang sudah berkembang di masa silam.

Direktur PIEC Paramadina itu menilai penting menghadirkan suatu pendidikan yang mendorong para mahasiswa untuk berpikir maju dan terbuka. Ia berharap STIT Al-Marhalah dan Universitas Paramadina menjadi dua kampus yang berkontribusi dalam mendorong keterbukan berpikir dan memantik daya kritis di kalangan mahasiswa.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca