Sementara itu, Kepala BBPOM Kota Surabaya, Rustyawati mengatakan, pengecekan sampel makanan ini tidak hanya dilakukan di Kya-kya saja, akan tetapi juga di tempat-tempat kulineran yang dijajakan selama ramadan.
Bukan hanya di pusat-pusat kulineran saja, akan tetapi juga ada di pasar tradisional. Untuk mencegah makanan mengandung boraks, BBPOM Kota Surabaya mengambil langkah edukasi.
“Kami akan mengambil langkah pencegahan dengan mengganti bahan selain boraks agar tidak berbahaya ketika dikonsumsi. Meskipun bahan kimia, tapi harus sesuai dengan takaran agar aman dikonsumsi,” pungkasnya. (*)