Bangkalan – SGIE (State of the Global Islamic Economy) menjadi topik hangat dibicarakan publik pasca Debat Cawapres Pertama Pilpres 2024, pada Jumat (22/12/2023), Rabu (27/12/2023).
SGIE itu merupakan keadaan ekonomi dan keuangan negara-negara di dunia yang sesuai dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam. SGIE (Keadaan Ekonomi Islam Global) ini adalah laporan tentang ekonomi dan keuangan islami negara-negara di dunia oleh DinarStandar, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Indikator untuk mengukur SGIE ini menggunakan GIEI (Global Islamic Economy Indicator). Wilayah yang disurvey adalah negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (Organization Islamic Cooperation: OIC) dan negara-negara non-OIC.
Level sektor yang diukur GIEI adalah keuangan islam (islamic finance), makanan halal (halal food), travel halal (halal travel), pakaian islami (modest fashion), media dan rekreasi halal (halal media and recreation), dan farmasi dan kosmetik halal (halal pharma and cosmetic).
Level dimensi yang diukur meliputi keuangan, pemerintahan, kesadaran, sosial, dan inovasi pada sektor keuangan islami, makanan halal, travel halal, pakaian islami, media dan rekreasi halal, dan farmasi dan kosmetik halal.
Menurut SGIE tahun 2023, peringkat GIEI (Indikator Ekonomi Islam Global) Indonesia berada di posisi ketiga setelah Arab Saudi. Nilai skornya 80,1 poin, di bawah Malaysia dan Arab Saudi dengan nilai skor GIEI masing-masing 193,2 poin dan 93,6 poin.