Bangkalan – Memasuki tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, isu Wahabi semakin gencar diperbincangkan dikalangan masyarakat dan Media Sosial (Medsos). Oleh sebab itu, PJ Bupati Bangkalan, Prof. Dr. Arief M. Edie, M.Si angkat bicara soal isu yang tak sedap dikonsumsi oleh masyarakat Bangkalan, Kamis (03/10/2024).
Arief menjelaskan, isu SARA (Wahabi,red.) jangan ditelan mentah-mentah. Sebab, tidak semua Media Sosial (Medsos) legal, bahkan menurutnya banyak akun bodong yang sengaja melakukan ujaran kebencian melalui media sosial.
“Jadi, mari masyarakat Bangkalan bijak dan jeli dalam Bermedsos. Saya rasa masyarakat Bangkalan sudah bisa menilai Bangkalan masih kental dengan ke-NU-an nya, jadi saya rasa tidak akan semerta-merta menelan isu-isu yang kurang baik, apa lagi medsos tidak semua benar banyak juga akun bodong didalamnya,” kata PJ Bupati kepada media ini, saat ditemui di tempat kerjanya, Kamis (03/10/2024).
Ia menegaskan, terkait paham Wahabi di Bangkalan, dirinya meyakini tidak ada. Sebetulnya itu hanya framing akun-akun yang tidak bertanggungjawab. Sebab, di Bangkalan sejauh ini masih kental dengan organisasi Nahdlatul Ulama (NU), apa lagi Bangkalan adalah tempat pertama kali berdirinya NU, jadi paham Wahabi itu hanya isu SARA yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Saya jamin di Bangkalan tidak ada aliran Wahabi ya, terkait Paslon tersinggung atau tidak itu saya tidak berkomentar. Sebab, saya terus terang tidak paham produk-produk paham Wahabi itu seperti apa, yang jelas bisa dijamin tidak akan aliran Wahabi,” tegas Arief.