Sumenep – Menjelang Pemilihan Kepala-Wakil Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sumenep 2024, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), KH. Ali Fikri belum mendapatkan rekomendasi dari partainya.
Belum adanya rekomendasi dari partai yang bersimbol Ka’bah tersebut, ada indikasi bahwa PPP mungkin akan mendukung petahana Achmad Fauzi Wongsojudo yang memiliki elektabilitas tinggi.
Kiai Ali Fikri mengakui bahwa ia kesulitan mendapatkan rekomendasi dari partainya untuk mencalonkan diri sebagai bupati di Pilkada 2024. Sepanjang Juli 2024, ia dua kali berusaha mendapatkan surat rekomendasi dari DPP PPP.
Pada 3 Juli 2024, DPP PPP mengajukan tiga pertanyaan kepada Kiai Fikri: dengan partai apa ia akan berkoalisi, siapa yang akan menjadi wakilnya, dan bagaimana dengan dana Pilkada. Kiai Fikri meminta surat tugas untuk menyelesaikan tiga pertanyaan tersebut, namun tidak ada respons.
Pada pertengahan Juli 2024, ia kembali ke kantor DPP PPP dengan tujuan yang sama, namun menurutnya, sikap DPP semakin memperjelas bahwa DPC PPP Sumenep hanya dijadikan alat untuk kepentingan Pilkada di kabupaten lain, terutama di Pamekasan.
“Perkataan sekjen waktu itu semakin memperjelas bahwa DPP PPP tidak berpihak kepada kami,” tutur Kiai Ali Fikri.
Pria yang akrab disapa Mas Kiai ini mengaku tidak mengerti apa yang diinginkan DPP terhadap DPC PPP Sumenep.
“Seharusnya DPP sebagai orang tua memberikan bimbingan dan dukungan kepada kami sebagai anaknya,” tegasnya.
Sementara itu, Hamsun, seorang pengamat politik lokal, berpendapat bahwa Kiai Fikri kesulitan mendapatkan rekomendasi karena dinilai gagal dalam memimpin PPP. Pada Pemilu 2024, jumlah kursi PPP menurun menjadi 6 dari sebelumnya 7 kursi pada Pemilu 2019, saat dipimpin oleh Kiai Muhammad Solehudin, adik Kiai Ali Fikri.