Bangkalan – Lagu “Tondu’ Majhâng” mengandung makna mendalam tentang perjuangan hidup nelayan Madura. Mereka mempertaruhkan nyawa di lautan demi menghidupi keluarga.
Lirik lagu ini menggambarkan suka cita keluarga saat melihat layar putih kapal nelayan. Kepulangan mereka membawa harapan akan hasil tangkapan yang mencukupi.
Secara eksplisit, lagu ini menunjukkan realitas kehidupan nelayan yang penuh tantangan. Mereka menghadapi badai dan gelombang besar dalam setiap pelayarannya.
Lirik “Abhântal ombâ’ sapo’ angèn salanjhângha” menegaskan bagaimana nelayan harus beradaptasi dengan kerasnya alam. Ombak menjadi bantal dan angin menjadi selimut sepanjang malam.
Secara implisit, lagu ini juga mencerminkan ketahanan dan keteguhan hati masyarakat Madura. Mereka terbiasa menghadapi risiko demi kelangsungan hidup.
Sumber: Channel YouTube energi7 media, 2022.
Penyebutan layar putih dalam lirik memiliki makna simbolis. Layar menjadi tanda keberangkatan sekaligus kepulangan yang dinanti oleh keluarga.
Perjalanan nelayan dalam lagu ini menggambarkan siklus kehidupan. Ada masa berjuang di laut dan ada saatnya kembali ke daratan membawa hasil.
Lagu tradisional Madura ini menyoroti tingginya risiko pekerjaan nelayan Madura. Setiap perjalanan menjadi pertaruhan hidup dan mati.
Dari perspektif sosial, lagu ini menggambarkan identitas budaya Madura. Laut bukan hanya sumber penghidupan, tetapi juga bagian dari jati diri mereka.
Konteks historis juga memperkuat makna lagu ini. Nelayan Madura sejak dulu dikenal sebagai pekerja keras yang tidak takut menghadapi bahaya.