Bantuan Bibit Bawang Merah Program Upland di Sumenep Diduga Sarat Penyelewengan

Petani bawang merah yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Restu Baru Desa Banasare Kecamatan Rubaru merasakan manfaat Upland Projek bawang merah varietas Rubaru tahun 2023 lalu (Sumber Foto: sumenep kab.go.id). 

Sumenep – Bantuan bibit bawang merah dari program Upland yang melekat di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Madura, Jawa Timur diduga sarat penyimpangan.

Berdasarkan hasil penelusuran media ini, bantuan yang menelan anggaran miliaran rupiah itu, diberikan kepada 29 kelompok tani (poktan) yang tersebar di dua kecamatan, Rubaru dan Pasongsongan.

Masing-masing Poktan telah menerima bantuan bibit bawang merah, bahkan sudah melakukan penanaman. Hanya saja, bibit yang ditanam diduga tidak sesuai dengan bawang yang semestinya diterima yakni sebanyak 2 ton per kelompok tani.

“Dugaan ketidaksesuaian itu berawal dari hasil investigasi tim kami yang menemukan ada beberapa kelompok tani penerima tanam bawang diyakini tidak mencapai 2 hektare sesuai juknis yang ada,” ungkap aktivis PMII Sumenep, Ali Makki, saat dihubungi media ini, Sabtu (22/06/2024).

Bahkan, ia mengaku telah mengantongi sejumlah bukti kuat atas dugaan penyelewengan pada realisasi bantuan bawang merah kepada 29 Poktan tersebut.

“Saya memiliki dokumentasi lahannya dimana yang seharusnya 2 hektare, ternyata hanya ada beberapa petak saja. Dan saya tau kemana arahnya dan bagaimana cara kongkalikongnya. Yang pasti ada keterlibatan penangkar, poktan, termasuk pendampingnya. Tapi tidak mau saya sebutkan dulu,” bebernya.

Atas dasar dugaan penyelewengan bantuan itu, pihaknya berencana akan melapor ke aparat penegak hukum (APH). Sebab jika terbukti demikian, hal itu sudah masuk ke dalam kejahatan yang massif dan terorganisir.

“Sambil merampungkan data Insya Allah kami akan mengambil sikap ke jalur hukum. Soal waktu masih belum tahu kapan, yang jelas ini tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca