Cadangan devisa Indonesia tetap solid di angka 156,1 miliar dolar AS pada Januari 2025. Cadangan ini cukup untuk membiayai 6,7 bulan impor, jauh di atas standar kecukupan internasional.
Pertumbuhan kredit perbankan mencapai 10,27% (yoy) pada Januari 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi, yang mencerminkan kepercayaan dunia usaha terhadap prospek ekonomi.
Kinerja perbankan nasional tetap kokoh dengan rasio kecukupan modal (CAR) tinggi di 26,69% dan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terjaga di 2,08%. BI memastikan perbankan siap menghadapi berbagai risiko keuangan global.
BI optimistis pertumbuhan ekonomi 2025 akan berada di kisaran 4,7–5,5%. Optimisme ini didukung investasi nonbangunan dan konsumsi rumah tangga yang tetap perlu didorong untuk menopang permintaan domestik.
Dengan berbagai kebijakan tersebut, BI berkomitmen menjaga stabilitas makroekonomi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Upaya sinergis dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lain terus diperkuat demi mencapai target pembangunan nasional.