“Ada hal yang dianggap baik tetapi dimata Allah itu tidak baik dan sebaliknya hal yang dianggap jelek tetapi baik di mata Allah S.W.T. Oleh karenya kita membutuhkan kecerdasan dalam melaksanakannya,” katanya dikutip dari ceramah di Channel YouTube MUI Sulsel (8/4/2023).
K.H. Ruslan melanjutkan sala satu yang membedakan orang cerdas dan tidak adalah dzikir kepada Allah. Orang yang senantiasa dzikir akan melihat dengan Nur Allah S.W.T., sehingga semuanya menjadi terang benderang dihadapan-NYA.
“Yang menjadi indikator kecerdasan seorang di Bulan Ramadhan adalah kebaikan lebih tinggi frekuensinya dibanding dengan bulan lainya dan sebaiknya kesalahan juga bisa diminimalisir itu semua disebabkan karena ada proses pencerdasan di bulan Ramadhan,” tutupnya.