Cabup Jimad Sakteh (H. Idi, Cabup Petahana, red.), malah dalam sesi pendalamannya bertanya terkait dengan bagaimana meningkatkan ekonomi dan kesehatan masyarakat di Kabupaten Sampang?
“Ini pertanyaan melenceng dengan subtema bahasan, sehingga tak nyambung dengan bahasan permasalahan pendidikan di Kabupaten Sampang,” kata Wahyudi.
Subtema kedua, terkait dengan bahasan perlindungan terhadap pelaku UMKM dan pelaku investasi di Kabupaten Sampang. Cabup Mandat sangat baik mengulasnya. Namun, lagi-lagi pertanyaan Cabup Jimad Sakteh tidak sesuai dengan pokok pembahasan. Mereka malah bertanya tentang investasinya.
Seandainya, bahasan kedua subtema ini dipahami benar atau Paslon Jimad Sakteh tak gagal fokus, publik (masyarakat) Kabupaten Sampang akan mendapatkan pandangan yang kaya dan beragam dari kedua paslon pilkada tersebut.
“Sayang, Cabup Paslon Jimad Sakteh, gagal fokus dalam memahami dua subtema bahasan tersebut, sehingga pertanyaannya tak sesuai dengan tema bahasan,” ungkap Wahyudi.
Selain itu, kata Wahyudi, seandainya dia yang menjadi Paslon Nomor Urut 01 (Mandat), dia tak akan menjawab pertanyaan yang salah. “Itu dalam linguistik termasuk dalam kategori pelanggaran maksim (flouting maxim),” kata Wahyudi.
Terlepas dari kelebihan dan kelemahan tersebut, Wahyudi tetap mengapresiasi kedua Paslon Pilkada Sampang tersebut. “Selamat berjuang meraih suara pemilih Pilkada Kabupaten Sampang,” ucap Wahyudi.