“Insya allah kami akan segera menjelaskan juga kepada pihak keluarga almarhum agar tidak miskomunikasi,” tambahnya.
Ditempat yang sama, Kepala UGD RSUD Syamrabu Bangkalan, Dokter Mahrus menyampaikan kematian pasien atas nama Naweri bukan disebabkan oleh obat yang diminum. Melainkan, pasien memang sudah geliasah memiliki kebengkakan di bagian jantung, sehingga pasien mengalami kelemahan jantung yang cukup rawan.
“Kami sampaikan itu bukan penyebab obat pak, almarhum memang memiliki kebengkakan jantung yang cukup parah, sehingga berpotensi berbahaya,” paparnya.
Selanjutnya, pihaknya menjelaskan, sebetulnya pasien memang memiliki riwayat secara gejala jantung sesak cukup kencang, sehingga mengakibatkan pasien tidak mampu lagi menahan itu.
“Sebenarnya, penyebab kematian almarhum atas nama Naweri itu bukan dari obat pak. Sebab, obat itu bekerja maksimal itu setelah 2 jam, selebihnya tergantung pada kondisi tubuh juga,” tandasnya.
Sementara, saat awak media ini mendatangi RSUD Syamrabu Bangkalan dengan niat ingin meminta penjelasan secara kronologis kepada Dokter Farhan yang telah memberikan obat kepada almarhum Naweri hinggal meningal dunia. Tapi sayang, pihaknya memilih menghidar bahkan beralasan sibuk tangani pasien.