Dinilai Lamban Ambil Keputusan, ARM Ancam Lengserkan Bupati Sumenep

Kordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Mohammad Witri. (Sumber Foto: Fauzi).

“Kami sudah cukup sabar menunggu kebijakan Bupati Sumenep, namun sampai saat ini Bupati Sumenep tidak melantik Kades Matanair sesuai perintah undang-undang,” sambungnya.

Bahkan, Mohammad Witri mengatakan, lambannya pelantikan Ahmad Rasidi sebagai Kades Matanair, Kecamatan Rubaru Sumenep periode 2019-2025 tak lain adalah bentuk permainan dari Bupati Sumenep.

“Bupati jangan berpihak kepada yang tidak jelas, harus segera melantik,” tegasnya di depan hadapan masa aksi.

Dirinya mengaku, bahwa sudah mengantongi beberapa pejabat Pemkab yang terlibat dalam proses perlambatan pelantikan Ahmad Rasidi.

“Kepada Bupati dan antek-anteknya, saya harap mendengarkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat Matanair,” teriaknya.

“Jika Presiden pada tahun 98 lengser karena rakyat, maka jangan salah kami rakyat Matanair akan lengser Bupati Sumenep,” sambungnya.

Namun kedatangan masa aksi ARM tersebut tidak mendapat respon baik dari yang bersangkutan, dalam hal ini Bupati Sumenep Ahmad Fauzi.

Padahal, kedatangan mereka dengan tulus untuk meminta kejelasan kepada Bupati Fauzi soal kasus Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Matanair, Kecamatan Rubaru.

Hingga berita ini diterbitkan, Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi tidak kunjung menemui masa aksi yang berkumpul di depan gerbang Kantor Pemkab Sumenep. Hanya saja, masa aksi dihadang oleh pihak kepolisian yang bertugas mengamankan aksi tersebut.

“Kami tidak ada urusan dengan kalian (polisi-red), kami ingin menghap Bupati Fauzi. Jangan halangi masuk ke Kantor Pemkab yang tak lain adalah rumah kami sendiri,” pungkasnya.

Bahkan pihaknya mengancam Bupati Fauzi, jika dalam kurun waktu satu minggu, tidak ada tindak lanjut dari Pemkab Sumenep. Maka akan kembali melakukan aksi demonstrasi dengan membawa lebih banyak masa aksi.

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca