Opini  

Feminisme, Kapitalis Vs Kapitalis

Foto: Istimewa

Sebelum, Marxis hadir sebagai anti tesis. Ada dua perspektif besar yang saling adu argumen dan hanya fokus pada negara dan ekonomi, yakni realis dan liberalis. Dua perspektif besar ini hanya dimiliki oleh mereka yang notabennya berekonomi mapan, maka kemudian lahirlah Marxis sebagai anti tesis mambawa isu sosial.

Dari Marxis yang mengkritik ekonomi mapan, maka lahir kemudian perspektif-perspektif yang lain seperti feminis, nasionalis, dan lain-lain. Akan tetapi, perspektif-perspektif kecil tersebut masih belum bisa menyaingi dua perspektif besar yang sudah mapan, bahkan sosialis sendiri jatuh pada berakhirnya perang dingin. Sementara nasionalis sudah abu-abu setelah munculnya globalisasi, batas-batas negara dan budaya sudah kabur. Lalu bagaimana dengan feminis?

 

Ma’iyah Arrosyid, Tampojung Tengah, Waru, Pamekasan. Mahasiswi semester akhir Universitas Respati Yogyakarta. Prodi S1 Hubungan Internasional. Mantan ketua Himpunan Muslimah (HIMMAH) FKMSB wilayah Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca