Sumenep – Dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pada pembangunan gedung Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendapat protes dari sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Keluarga Mahasiswa Sumenep (FKMS).
Protes itu disampaikan melalui aksi teatrikal pantomim di berbagai tempat umum di Kabupaten Sumenep selama empat hari, yaitu dari Senin (09/08/2021) hingga hari ini, Kamis (12/08/2021).
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kritik kepada penegak hukum yang sampai saat ini belum memberikan tindakan jelas perihal kasus dugaan korupsi pada pembangunan gedung Dinkes Sumenep yang telah dilaporkan sejak tahun 2015 lalu.
Koordinator aksi, Abd Mahmud mengungkapkan, bahwa tersangka telah ditetapkan oleh Polres Sumenep sejak Bulan Oktober, Tahun 2019. Namun hingga saat ini belum ada proses lebih lanjut.
“Oktober 2019 kemarin, porles sudah menetapkan tersangka dalam kasus ini, tapi sampai sekarang belum ada kepastian hukum,” jelasnya, Kamis (12/08/2021).
Pembangunan gedung Dinkes itu, menurut Mahmud telah menghabiskan dana sebesar 4,5 miliar yang diambil dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2014.
“Uang 4,5 M itu milik rakyat, dan itu tidak sedikit. Seharusnya penegak hukum sudah menyelesaikan kasus ini,” terangnya.
Sebenarnya, kawalan yang dilakukan FKMS untuk membuka kedok di balik dugaan korupsi ini telah dilakukan dari beberapa bulan lalu. Pertama, FKMS sempat menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolres Sumenep, pada Selasa (01/06/2021).