Ini Tradisi “Nyalase” Warga Lonsaba Sampang Pada Momentum Idul Fitri

Warga saat melakukan nyalase atau ziarah kubur
Warga saat melakukan nyalase atau ziarah kubur (Dok. Anaf/Madurapers, 2024). 

SampangNyalase atau ziarah menjadi nama yang sudah melekat bagi orang madura, hal itu merupakan kegiatan kirim doa ke makam para leluhur dan dilanjutkan dengan menabur bunga, Kamis (11/4/2024).

Namun, warga Dusun Lonsaba, Desa Tlagah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, menyebutnya dengan Nyalase (ziarah).

Tradisi Nyalase (ziarah, red.) terus dijaga oleh masyarakat, dan menjadi rangkaian dalam perayaan Idul Fitri bagi warga Lonsaba, umumnya madura.

Tradisi tersebut dilaksanakan pada hari kedua Idul Fitri oleh Warga Lonsaba. Tak hanya ke makam para leluhurnya saja, namun warga Lonsaba juga menggelar doa bersama di Bujuk yang berada di pemakaman terbesar di dusun tersebut.

Bujuk adalah sebuah terminologi bagi orang-orang yang ditokohkan pada suatu wilayah atas jasa-jasanya dalam bidang keagamaan maupun bidang lainnya yang dianggap memiliki sejarah penting bagi keberadaan dan asal usul desa tersebut.

Ada dua Bujuk yang di keramatkan di Dusun Lonsaba yang dikenal hingga keluar daerah. Yakni, Bujuk Banggas bin Sayyid Khotib dan Bujuk Salar bin Banggas.

Sebelumnya, di hari ke 21 dan 27 Ramadan, warga bergotong-royong melakukan bersih-bersih di makam leluhurnya dan makam Bujuk. Tujuannya untuk mempermudah warga saat menggelar tradisi Nyalase.

Tradisi Nyalase ini tujuannya adalah agar kita tidak melupakan asal usul kita , orang tua kita sesepuh kita , jika tidak ada mereka maka kita tidak akan ada.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca