Surabaya – Kenaikan Belanja Daerah Pemkot Surabaya dari Rp10,98 triliun pada 2024 menjadi Rp12,35 triliun pada 2025 menunjukkan lonjakan 12,5 persen. Lonjakan ini tentu menurut regulasi menuntut pertanggungjawaban terhadap efektivitas alokasi anggaran tersebut, Jumat (31/01/2025).
Belanja Operasi mendominasi anggaran tahun 2025 dengan Rp9,42 triliun atau 76,3 persen dari total belanja, naik dari Rp8,29 triliun pada 2024 yang mencapai 75,5 persen, menunjukkan fokus pada pengeluaran rutin dibandingkan pembangunan strategis.
Belanja Pegawai meningkat dari Rp2,96 triliun pada 2024 menjadi Rp3,76 triliun pada 2025, mencerminkan komitmen terhadap kesejahteraan pegawai, namun kenaikan 27 persen ini memerlukan evaluasi kontribusi terhadap peningkatan kinerja layanan publik.
Belanja Barang dan Jasa yang menyerap Rp5,21 triliun atau 42,2 persen dari total anggaran tahun 2025, naik dari Rp4,85 triliun atau 44,1 persen tahun 2024, perlu pengawasan untuk memastikan pengeluaran ini mendorong efisiensi dan produktivitas.
Belanja Subsidi muncul sebagai komponen baru dalam anggaran 2025 dengan nilai Rp99,88 miliar, yang menjadi langkah positif namun perlu analisis lebih lanjut terkait penerima manfaat dan dampaknya terhadap masyarakat.
Penurunan belanja hibah dari Rp442,86 miliar pada 2024 menjadi Rp338,24 miliar pada 2025 mencerminkan pengurangan alokasi untuk mendukung organisasi masyarakat, yang berpotensi memengaruhi sektor sosial di tingkat lokal.
Belanja Bantuan Sosial turun signifikan dari Rp28,26 miliar pada 2024 menjadi Rp6,76 miliar pada 2025, yang menimbulkan pertanyaan mengenai prioritas pemerintah terhadap kelompok masyarakat yang rentan.
