Kerugian Konsumen Akibat Pertamax Oplosan Meningkat

Madurapers
Gambaran kerugian konsumen/masyarakat akibat praktik Pertamax Oplosan
Gambaran kerugian konsumen/masyarakat akibat praktik Pertamax Oplosan (Sumber Foto: LBH Jakarta, 2025).

Pertamax pertama kali diperkenalkan pada 1999 untuk menggantikan bahan bakar berbahaya bagi lingkungan. Dengan standar internasional, BBM ini ditujukan bagi kendaraan modern dengan rasio kompresi tinggi.

Sejak 2015, pemerintah mendorong peralihan dari Premium ke Pertamax. Kebijakan ini mengurangi beban subsidi, tetapi membuka celah bagi mafia migas untuk memainkan harga dan kualitas BBM.

Pertumbuhan populasi dan industri meningkatkan konsumsi BBM di Indonesia. Kualitas BBM menjadi faktor penting karena mempengaruhi performa mesin dan dampak lingkungan.

Pertamax dengan RON 92 seharusnya memberikan pembakaran lebih efisien. Namun, BBM Oplosan menyebabkan pembakaran tidak optimal, meningkatkan polusi, dan mempercepat kerusakan mesin.

LBH Jakarta dan CELIOS membuka posko pengaduan bagi konsumen yang dirugikan. Langkah ini diharapkan bisa mengungkap lebih banyak kasus dan menekan praktik ilegal dalam distribusi BBM.

Pemerintah harus segera bertindak untuk menghentikan praktik mafia migas. Regulasi yang ketat dan pengawasan ketat sangat dibutuhkan untuk melindungi konsumen dari BBM Oplosan.