Karena bagaimanapun dualisme kepengurusan di tubuh PMII Bangkalan menyisakan berbagai benih persoalan yang dapat mencuat kembali. Dengan begitu, proses rekonsiliasi yang ditempuh harus benar-benar dapat menjadi titik temu dari keterbelahan yang ada sehingga kader PMII Bangkalan dapat berproses secara maksimal tanpa rasa khawatir, dan membatasi diri terhadap lahan perkopian barisan kuning atau barisan biru.
Penulis selaku kader PMII Bangkalan, berharap PMII Bangkalan tetap berada disatu barisan yang terintegralkan kuning dan biru serta terintruksi satu pimpinan dalam menggaungkan salam pergerakan.
Selebihnya penulis hanya sebatas kader PMII Bangkalan yang masih awam secara ke PMII-an dengan senior-senior, namun penulis terasa sesak nafas dengan sendirinya seakan-akan golongan biru tidak boleh kuning, dan golongan kuning tidak boleh biru. Wallohu a’lam!!!