Sumenep – Empat nelayan asal Desa Sukajeruk, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dikejutkan oleh temuan mencurigakan saat tengah melaut pada Kamis (29/5/2025).
Mereka menemukan sebuah drum logam yang mengapung sekitar empat mil dari garis pantai. Awalnya, mereka mengira drum tersebut hanyalah limbah laut biasa.
Namun, karena bentuk dan kondisinya tampak tidak wajar, para nelayan memutuskan untuk membawanya ke daratan guna diteliti lebih lanjut.
Keempat nelayan tersebut adalah warga Dusun Ambulung, masing-masing bernama Sirat (60), Naim (30), Fadil (25), dan Mastur (40).
Setelah membiarkan drum itu semalaman, keesokan harinya mereka membuka tutupnya dan terkejut menemukan puluhan bungkus plastik bening berisi serbuk kristal putih yang tersusun rapi dan sebagian besar masih tersegel.
Jumlahnya mencapai 35 bungkus, yang diduga kuat merupakan narkotika jenis sabu dengan berat total sekitar 35 kilogram.
Mengetahui bahwa temuan tersebut bukan barang biasa, Mastur segera melaporkannya ke Koramil 0827/22 Masalembu. TNI pun merespons cepat dengan berkoordinasi bersama Polsek Masalembu.
Tim gabungan TNI-Polri langsung dikerahkan ke lokasi untuk mengamankan barang bukti dan menggali keterangan dari para saksi.
“Saat ini, drum beserta seluruh isinya telah diamankan dan akan dibawa ke Polres Sumenep untuk diuji di laboratorium. Langkah ini penting guna memastikan jenis zat dan tingkat kemurniannya,” ujar Kapolsek Masalembu, Ipda Asnan, saat dikonfirmasi pada Jumat (30/5/2025).
Pihak kepolisian menduga drum tersebut merupakan bagian dari jaringan penyelundupan narkoba berskala besar yang memanfaatkan wilayah laut terpencil seperti Masalembu sebagai jalur transit.
“Letak geografis Masalembu yang strategis namun terpencil membuatnya rawan dimanfaatkan oleh jaringan ilegal. Kami terus meningkatkan pengawasan dan mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan hal mencurigakan di laut,” tegas Ipda Asnan.
Kapolsek juga memastikan bahwa keempat nelayan yang menemukan drum tersebut tidak terlibat dalam jaringan pengedar.
Mereka justru dinilai sebagai warga yang bertanggung jawab dan kooperatif sejak awal penemuan.
Sementara itu, Pj. Kepala Desa Sukajeruk, Taufiqurrahman, menyampaikan apresiasinya terhadap kejujuran dan keberanian para nelayan.
“Tindakan mereka patut diteladani. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Masalembu masih memiliki kesadaran tinggi untuk melindungi lingkungannya dari ancaman narkoba,” pungkasnya.