Kelompok A1, yaitu olahan dari aneka sayuran yaitu pentol wortel, urap sayur lontong, kentang krispi, telur dadar sayur, sayur pecel, mie goreng sawi, tahu goreng isi sayur, dan puding bayam. Kelompok A2, yaitu olahan dari tanaman toga seperti nasi ayam kebuli, bangket jahe, nasi bakar ayam suwir dan pepes tahu daun kemangi, rempeyek dan bakwan yang terbuat dari daun kelor, puding bunga telang, klepon dari daun pandan dan minuman yang terbuat dari jahe. Terakhir, yaitu kelompok bermain (KB) menyajikan olahan dari buah-buahan, seperti es kul-kul, sate buah, pisang coklat, salad buah, puding buah, dan jus alpukat.
Beragam jenis makanan tersebut hanya dijual seharga 2.000 ribu rupiah untuk anak-anak karena yang terpenting adalah bukan dari harga jumlah uang tersebut namun bagaimana anak-anak mendapatkan banyak pengalaman secara kongkrit mulai dari mengenal berbagai tanaman lokal Madura yang diolah menjadi sebuah makanan.
Selain itu tidak hanya terdapat olahan makanan saja di kegiatan pasar rajheh namun terdapat beberapa media pembelajaran yang dapat memberikan edukasi kepada anak sebagai salah satu contoh adalah media “Ajhuwelen Sayor” yang berarti “Jualan Sayur”.
Media tersebut dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang tahan lama dari kayu dan kain flanel. Media ini mengajarkan kepada anak bagaimana berpura-pura menjadi seorang penjual dan pembeli sayuran, seperti yang ditegaskan oleh Vera.”