Kasus-kasus seperti inilah yang menimbulkan sikap kontra produktif di tengah-tengah masyarakat. Di sisi lain ada yang sakit hati karena hajatannya dilarang sementara acara shalawatan tetap jalan, di sisi lain lagi dengan pembiaran yang lost control tersebut membuat masyarakat merasa aman-aman saja tanpa waspada terhadap penularan Covid-19.
Sudah saatnya pemerintah selangkah lebih dekat dengan masyarakat supaya upaya penanggulangan Covid-19 lebih persuasif dan tidak menimbulkan kesan intimidasi terhadap warganya, sehingga pemerintah Bangkalan tidak bekerja sendirian dalam mengatasi musibah ini tapi masyarakat juga ikut andil. Ya, karena Bangkalan bukan milik sekelompok orang tetapi milik bersama!