Aktiva luar negeri bersih juga tumbuh 3,6% (yoy), tetapi lebih rendah dari pertumbuhan 6,0% (yoy) pada Maret 2025. Penurunan ini dapat mencerminkan dinamika neraca transaksi berjalan dan kondisi eksternal global yang kurang menguntungkan.
Meskipun pertumbuhan M2 melambat, permintaan kredit yang tetap kuat memberi sinyal positif bagi aktivitas ekonomi. Hal ini memperlihatkan bahwa sektor keuangan tetap mendukung ekspansi ekonomi domestik di tengah tantangan global.
Namun, kontraksi tagihan kepada Pemerintah Pusat menjadi catatan penting karena berpotensi menahan pertumbuhan likuiditas jika tidak diimbangi oleh faktor lain. Keseimbangan antara belanja pemerintah dan stimulus kredit menjadi krusial dalam menjaga stabilitas moneter.